Total Tayangan Halaman

readbud - get paid to read and rate articles

Rabu, 29 Desember 2010

Contiguity Watson(Teori Keberiringan Watson) dalam pembelajaran matematika

Mengawali pembahasan mengenai Contiguity Theory (Teori Keberiringan Watson) dalam pembelajaran matematika ini, maka kita perlu mengenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya, yaitu istilah teori, pembelajaran teori pembelajaran, dan strategi pembelajaran itu sendiri.

Dalam pengertian yang paling luas, teori adalah interpretasi sistematis atas sebuah bidang pengetahuan. Sedangkan pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa.

Dari definisi teori dan pembelajaran di atas dapat diperoleh definisi teori pembelajaran adalah suatu pendekatan terhadap suatu bidang pengetahuan; suatu cara menganalisis, membicarakan dan meneliti pembelajaran agar interaksi terjalin dengan optimal. Kemudian strategi pembelajaran adalah seperangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang telah dikaitkan dengan faktor yang menentukan warna dari strategi pembelajaran.

Pada tahun 1913, Watson menerbitkan statement formal pertama pada sebuah artikel berjudul “Psikologi dalam Pandangan Behavioris” dan revolusi psikologi yang dikenal sebagai behaviorisme pun muncul. Alasan penamaan istilah behaviourisme (behaviourism) cukup jelas. Watson tertarik hanya pada prilaku, bukan pada pengalaman sadar. Perilaku manusia sangat objektif, sedangkan kesadaran tidak objektif ; karena secara ilmiah kesadaran tidak valid dan tidak bisa dipandang penting. Dan ia memang memandang konsep-konsep itu terlalu subjektif untuk bisa digunakan dalam interpretasi pembelajaran yang benar-benar behavioristik. Sebagai gantinya, ia berpendapat bahwa apa yang membuat kita bisa belajar hubungan stimulus dan respon adalah semata-mata karena keduanya berlangsung beriring (in contiguity). Karena itulah Watson disebut sebagai seorang teoretisi kontiguitas yakni teoretisi yang meyakini bahwa pembelajaran bisa dihasilkan melalui keberiringan (contiguity) belaka, tanpa penguatan.
Proses yang beriringan tersebut perlu adanya strategi yang tepat untuk mengarahkannya kearah yang positif. Pilihan strategi Prediction Guide yang paling cocok untuk mengaplikasikan Contiguity Theory (Teori Keberiringan Watson). Oleh karena itu, teori ini sangat erat hubungannya dengan strategi Prediction Guide.

Dalam hal ini, strategi Prediction Guide ini merupakan pendukung penggunaan Contiguity Theory (Teori Keberiringan Watson). Strategi ini digunakan untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Dengan strategi ini diharapkan siswa dapat terlibat dalam pelajaran dan tetap mempunyai perhatian ketika guru menyampaikan materi. Pertama kali siswa diminta untuk menebak apa yang akan muncul dalam topik tertentu. Selama penyampaian materi, siswa dituntut untuk mencocokkan hasil tebakan mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar